Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI)


Hampir setiap tahun, Kompetisi Mobil Listik Indonesia atau sering disingkat dengan KMLI digelar di Politeknik Negeri Bandung. KMLI menjadi kawah candradimuka bagi periset mahasiswa dalam mewujudkan teknologi mobil listrik dalam negeri. Bahkan, di sela-sela kompetisi ada pertemuan alumni KMLI yang berlangsung sejak 2009. Mereka tidak hanya bersilaturahmi, tapi juga membeberkan riset-riset yang telah dibuat, khususnya di bidang mobil listrik.

Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Kealumnian Polban Angki Apriliandi Rachmat menceritakan, KMLI awalnya dibuat untuk melibatkan mahasiswa dalam mendukung energi terbarukan. Agar pelibatan itu semakin bergairah, dibuatlah kompetisi. Tapi, sebenarnya yang ingin dituju adalah mahasiswa bersemangat meriset mobil listrik. ”Awalnya hanya sembilan tim. Ada dari Politeknik Negeri Jakarta, Universitas Jember, hingga Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,” ungkap Angki yang juga jadi tim perumus kompetisi tersebut.

Dalam perjalanannya, tiap tahun ada inovasi-inovasi baru sesuai kemampuan mahasiswa dan dosen pembimbing. Angki mencontohkan tim dari Polban dengan mobil P-ELCAR 1 yang mengembangkan riset sistem electric differential. Sistem itu dapat membagi putaran roda yang paling luar bisa berputar lebih cepat daripada roda di bagian dalam saat menikung.

Misalnya, saat mobil berbelok ke kiri, roda sebelah kanan akan berputar lebih cepat daripada ban kiri. Dia menganggap inovasi itu cukup berhasil melewati sepuluh tikungan di dalam sirkuit yang dibuat di jalanan Polban. ”Untuk kebutuhan saat ini, mereka sudah berhasil memakai sistem diferensial elektrik itu,” ungkap dia. 

Lain lagi tim dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan Universitas Sriwijaya. Dalam catatan panitia, tim tersebut mengembangkan riset girboks yang lebih efisien. Ada pula riset motor listrik agar bisa menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada spesifikasi standar. Inovasi itu dibuat Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Jogjakarta, Universitas Bangka Belitung, Universitas Udayana Bali, dan Universitas Mataram. Mereka bisa mengkreasi tenaga motor listrik yang biasanya hanya 2 kilowatt menjadi dua kali lipat. ”Tidak sekadar beli, mereka juga melakukan riset kembali,” jelas Angki.

Sumber :

https://www.pontianakpost.co.id/adu-inovasi-mobil-listrik-di-kmli-politeknik-negeri-bandung

Komentar

Postingan Populer